dreamsarewhatsleepingisfor

Anda baru pulang dari liburan, kulitnya masih kecokelatan karena banyak berjemur di pantai atau kaku di kaki tidak hilang karena banyak berjalan menjelajahi kota. Tapi setelah cuti dan kembali bekerja, mengapa perasaan cemas dan stres benar-benar mendominasi? Perasaan stres post-cruciatum atau yang disebut blues pasca liburan, adalah hal yang biasa untuk dialami setelah mengalami kegembiraan pesta. "Kembali ke dunia nyata, menghadapi pekerjaan yang terbangun setelah tertinggal, akan menimbulkan rasa cemas, bahkan kesedihan yang bisa mengurangi manfaat liburan yang kita miliki," kata Dr. Josh Klapow, seorang psikolog. Salah satu pemicu stres adalah kita jarang berlibur, jadi tidak ada strategi untuk menyesuaikan diri kembali dengan rutinitas setelah bepergian. Efek yang tidak nyaman setelah liburan terkadang membuat orang jadi malas meluangkan waktu libur dan liburan. Menurut Klapow, masalahnya tidak dalam liburan, tapi bagaimana kita menghadapinya. "Jika dila

Makanan manis sering dipilih sebagai camilan di tengah kejenuhan atau bersantai. Namun menurut penelitian, makan manis benar-benar membuat seseorang bahkan lebih menyebalkan, setidaknya untuk laki-laki. www.carakuhidupsehat.com Mengapa demikian? Tim peneliti dari University College London menemukan fakta bahwa setelah menonton diet 5.000 pria dan 2.000 wanita selama 22 tahun. Ternyata responden yang mengonsumsi lebih banyak gula selama penelitian dilakukan baik makanan dan minuman, yang sebanyak 67 gram atau lebih dalam sehari, 23 persen lebih mungkin mengalami gangguan mental daripada mereka yang hanya mengonsumsi gula sebanyak sebagai 39,5 gram per hari. Menariknya, ini hanya ditemukan pada pria yang disurvei, bukan perempuan. "Kami menemukan link ini dengan wanita, setidaknya tidak sekuat laki-laki, tetapi tidak tahu mengapa," kata pemimpin peneliti Anika Knuppel seperti dilansir The Guardian. Menurut peneliti, konsumsi gula dalam jumlah besar dapat menurunkan ting